Menghormati dan Memahami Tahun Baru Cina: Pelajaran Berharga dari Perayaan Imlek
Tahun Baru Cina atau Imlek adalah perayaan yang paling penting dalam kalender budaya Tionghoa. Ini merupakan perayaan yang berlangsung selama beberapa hari dan biasanya diperingati pada bulan Januari atau Februari. Perayaan ini diperingati untuk menandai awal tahun baru dalam kalender lunar Tionghoa. Dalam perayaan ini, orang-orang Tionghoa berkumpul dengan keluarga dan teman-teman untuk makan bersama, melakukan upacara keagamaan, dan menyaksikan pertunjukan tradisional. Perayaan ini juga diiringi dengan banyak simbolisme, seperti warna merah yang dianggap menarik keberuntungan dan kebahagiaan, serta liong atau dragon dance yang dipercayai dapat mengusir roh jahat.
Sejarah
Sejarah perayaan Tahun Baru Cina atau Imlek berakar pada zaman kuno Tiongkok, di mana raja-raja atau kepala desa mengadakan perayaan pada awal tahun untuk meminta kesejahteraan dan keberuntungan dari dewa-dewa. Perayaan ini juga dipercayai berasal dari perayaan yang diadakan untuk mengusir roh jahat dan buruk selama musim dingin.
Perayaan ini menjadi semakin populer pada abad ke-3 SM, ketika Dinasti Han mengadopsi kalender lunar dan menetapkan perayaan Tahun Baru Cina sebagai perayaan resmi. Dalam periode ini, perayaan ini diperingati selama 15 hari dengan berbagai acara, seperti pertunjukan tari dan musik, pertemuan keluarga, dan pertukaran kado.
Selama berabad-abad, perayaan ini telah mengalami perubahan dan evolusi, namun tetap menjaga tradisi dan simbolisme yang sama. Saat ini, perayaan Tahun Baru Cina diperingati di seluruh dunia oleh komunitas Tionghoa, dan telah menjadi salah satu perayaan paling penting dalam budaya Tionghoa.
Ucapan yang disampaikan
Dalam perayaan Tahun Baru Cina atau Imlek, orang-orang biasanya saling memberikan ucapan selamat dan mengucapkan harapan untuk kesejahteraan dan keberuntungan di tahun yang akan datang. Beberapa ucapan yang sering digunakan dalam perayaan ini adalah:
- "Xin nian kuai le" (新年快乐) yang berarti "Selamat Tahun Baru"
- "Gong xi fa cai" (恭喜发财) yang berarti "Semoga kamu sukses dan kaya"
- "Nian nian you yu" (年年有余) yang berarti "Semoga keberuntungan menyelimuti kamu setiap tahun"
- "Wan shi ru yi" (万事如意) yang berarti "Semoga semua hal berjalan sesuai keinginanmu"
Selain itu, dalam perayaan ini juga sering digunakan ucapan dalam bahasa mandarin yang digunakan dalam perayaan ini.
Cara perhitungan kalender
Perhitungan Tahun Baru Cina atau Imlek dimulai pada tanggal yang berbeda setiap tahunnya, tergantung pada kalender lunar Tionghoa. Dasar dari perhitungan ini adalah pergerakan bulan dan matahari. Kalender lunar Tionghoa mengikuti gerakan bulan dan matahari dengan menggabungkan sistem bulan siklik dan sistem tahun siklik.
Perhitungan Tahun Baru Cina dimulai pada awal bulan pertama dalam kalender lunar Tionghoa, yang biasanya jatuh pada bulan Januari atau Februari dalam kalender Masehi. Tahun Baru Cina biasanya diperingati pada hari pertama bulan pertama kalender lunar Tionghoa, yang dikenal sebagai Chunjie (春节) atau "perayaan musim semi".
Meskipun kalender lunar Tionghoa digunakan dalam perhitungan Tahun Baru Cina, kalender ini tidak selalu sama dengan kalender lunar yang digunakan dalam agama atau budaya lainnya. Kalender lunar Tionghoa juga tidak selalu sama dengan kalender lunar yang digunakan di negara-negara Tionghoa lainnya.
Makanan khas
Dalam perayaan Tahun Baru Cina atau Imlek di Tiongkok, ada beberapa makanan khas yang dihidangkan selama perayaan ini. Beberapa diantaranya adalah:
- Jiaozi (饺子) adalah jenis makanan yang terbuat dari kulit kue yang dibentuk seperti kantung dan diisi dengan daging sapi, daging babi, atau sayuran. Jiaozi dianggap sebagai simbol keberuntungan dan kesejahteraan karena bentuknya yang mirip dengan uang koin.
- Nian gao (年糕) adalah kue beras yang dipercayai dapat menarik keberuntungan dan kesejahteraan. Nian gao dibuat dari tepung beras yang diolah dengan gula, santan, dan rempah-rempah.
- Yusheng (鱼生) adalah hidangan tradisional yang terbuat dari daging ikan laut segar yang diiris halus dan dicampur dengan bahan-bahan lain seperti saus pedas, bawang putih, dan bawang merah. Yusheng dianggap sebagai simbol kesejahteraan dan kemakmuran karena kata "yusheng" (鱼生) dapat diartikan sebagai "kemakmuran yang berlimpah".
- Tangyuan (汤圆) adalah bola-bola tepung yang diisi dengan gula atau kacang-kacangan yang dihidangkan dalam sebuah sup. Tangyuan dianggap sebagai simbol kekeluargaan dan kesatuan karena bentuknya yang bulat.
Selain itu, beberapa jenis makanan lain yang dihidangkan selama perayaan Tahun Baru Cina di Tiongkok antara lain adalah : dumplings, bakpau, abon, ikan, dll. Beberapa diantaranya memiliki arti yang sakral dalam perayaan ini.
Pelajaran bagi Non-Tionghoa
Perayaan Tahun Baru Cina atau Imlek merupakan perayaan yang kaya akan tradisi dan simbolisme yang dapat memberikan pelajaran penting bagi orang bukan Tionghoa. Beberapa pelajaran yang dapat diambil dari perayaan ini antara lain:
- Kebudayaan harus dihormati dan dipelajari: Perayaan Tahun Baru Cina merupakan bagian penting dari budaya Tionghoa yang kaya akan sejarah dan tradisi. Melalui perayaan ini, kita dapat belajar tentang budaya Tionghoa dan menghormati keberagaman budaya yang ada di dunia.
- Keluarga dan persahabatan sangat penting: Dalam perayaan Tahun Baru Cina, orang-orang Tionghoa berkumpul dengan keluarga dan teman-teman untuk makan bersama, berbagi kado, dan menyaksikan pertunjukan tradisional. Ini menunjukkan betapa pentingnya keluarga dan persahabatan dalam budaya Tionghoa dan dapat menjadi inspirasi bagi kita untuk lebih sering berkumpul dengan keluarga dan teman-teman kita.
- Harapan dan doa sangat penting: Dalam perayaan Tahun Baru Cina, orang-orang Tionghoa menyampaikan harapan dan doa untuk kesejahteraan dan keberuntungan di tahun yang akan datang. Ini menunjukkan betapa pentingnya harapan dan doa dalam budaya Tionghoa dan dapat menjadi inspirasi bagi kita untuk lebih sering menyampaikan harapan dan doa untuk diri sendiri dan orang lain.
- Simbolisme dalam tradisi: Dalam perayaan ini, banyak simbol yang digunakan seperti warna merah, liong atau dragon dance, dll, yang dipercayai dapat menarik keberuntungan, mengusir roh jahat, dll. Hal ini menunjukkan betapa pentingnya simbol dalam tradisi dan dapat menjadi inspirasi bagi kita untuk lebih memahami dan menghormati simbol-simbol dalam tradisi lain.
Perayaan Tahun Baru Cina juga dapat menjadi sarana untuk meningkatkan pemahaman dan toleransi antar budaya. Banyak negara di dunia, termasuk negara-negara non Tionghoa, juga merayakan Tahun Baru Cina dengan mengadakan perayaan yang sama dengan cara yang sama seperti di Tionghoa.
----
DISCLAIMER: Baca di sini
Photo by Angela Roma
Komentar
Posting Komentar